Masih ingat Tahul-tahul


images.jpegTahul-tahul alias kantong semar dengan bahasa latinnya Nepenthes spp dahulu sewaktu dikampung seringkali saya temukan pada perjalanan ke Onansau (Kecamatan Nassau sekarang*), ditepi bukit-bukit jalan Paridian hingga sampai ke Nassau kita akan meyaksikannya dan saya rasa teman-teman yang dari Lumbanruhap, Sipagabu, Tornagodang, Lumban rau, dan daerah lainnya dihabinsaran juga pasti pernah menemukan atau melihatnya. Pada masa kecil dulu tumbuhan ini aku kira tidak memiliki manfaat apa-apa cuma sekedar bisa dibuat mainan pelipur lara pada saat capek diperjalan itu . Setelah saya baca-baca beberapa buku dan media yang membahas tentang tanaman yang satu ini ternyata berguna juga . Apabila kita ingin membasmi semut, lalat, dan kecoak di rumah? Pelihara saja kantong semar. Tanaman pemangsa serangga ini agaknya menjadi cara alami yang ampuh membasmi semua serangga pengganggu, sekaligus mempercantik rumah dengan penampilannya yangimages01.jpeg unik. Nepenthes sangat unik karena berbeda dengan tanaman hias yang sering dijadikan koleksi.
Tanaman yang termasuk dalam golongan carnivorous plant (tumbuhan pemangsa) ini bersama amorphophallus, rafflesia, dan lainnya dikategorikan sebagai tanaman hias unik.
Kantong semar tergolong ke dalam tumbuhan liana (merambat), berumah dua, serta bunga jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Tumbuhan ini hidup di tanah, ada juga yang menempel pada batang atau ranting pohon lain sebagai epifit.
Keunikan dari tumbuhan ini adalah bentuk, ukuran, dan corak warna kantongnya. Sebenarnya kantong tersebut adalah ujung daun yang berubah bentuk dan fungsinya menjadi perangkap serangga atau binatang kecil lainnya. Nepenthes memang belum sepopuler tanaman hias lainnya seperti anggrek, mawar, dan sebagainya.
images02.jpeg Walaupun, namanya sudah dikenal di mancanegara bahkan beberapa negara telah berhasil membudidayakan, seperti Thailand dan Belanda, dan telah mendapatkan devisa yang cukup besar dari nepenthes, dinegeri asalnya Indonesia tanaman pemangsa ini, keberadaannya tidak ada yang memperhatikan, sayang sekali yah ternyata kita belum begitu perhatian dengan potensi daerah kita . Ref. Harian Kompas .

9 Tanggapan

  1. Saya ingat betul tahul-tahul itu lae.
    Waktu “marmahan” (mnggembala kerbau) dulu sering kami gunakan memasak beras.
    Beras direndam ke air, lalu dimasukkan ke tahultahul, setelah itu kami bakar. Nasi masak seperti lemang.

    Tahultahul juga digunakan sebagai contoh orang yang sering bicaranya nyosor. “Pajolo munsung songon tahultahul” kata orang tua. Belum tau benar mengnai sesuatu hal tapi sudah banyak cerita… ha…. ha…..

  2. Saya juga baru faham kalau Tahul Tahul ternyata memiliki fungsi untuk mengusir serangga, pada hal selain bentuk dan warnanya yang unik tahul tahul punya banyak manfaat.
    Tentulah kita yang dari habinsaran pasti sangat kenal dengan tahul tahul, karena memang mudah ditemui disepanjang jalan, lebih2 saat marmahan dan marsoban. Dan seingat saya kalau masih muda dia berwarna hijau dan menyimpan air didalamny yang enatah darimana datangnya karena tidak ada lubang disana, tetapi setelah tua dia akan berwarna merah dan lubang penutupnya akan terbuka. Unik memang.
    *Haviter : Yang sepele kita anggap dulu ternyata bermaanfaat yah , horas lae.

  3. Horas Lae. Tahul-tahul (kok di kampung kami dibilang tahur-tahur ya?) memang unik. Dia satu-satunya tumbuhan yang bisa memangsa hewan, dalam hal ini serangga.
    Konon kalau airnya diminum (yang masih tertutup), bisa menyembuhkan penyakit ngompol.
    Paling enak kalau dipake untuk masak beras ketan.
    *Habinsaran : Kukira itu sama saja lae enggak jauh-jauh kok bedanya l=r, kemana saja laeku jadi kangen daku

  4. Tahul – Tahul ……

    sebelumnya aku tak pernah mendengar tumbuhan iank namanya kaya gtuu!

    tapi,,,setelah aku telaah….

    ooooohhh,,,,,,iank gni to!!

  5. Tahul-tahul memang banyak ditemukan di kampung kita, khususnya kecamatan habinsaran. Dan sekarang bunga ini sedang naik daun. Saat sekarang ini saya sedang mencoba membudidayakannya, tapi kayaknya susah bangat, saat ini di rumah saya hanya ada 5 pokok, itupun masih kecil-kecil, dan tahul-tahulnyapun kecil-kecil, tak bisa besar. Molo adong namalo hamu angka dongan pabalgohon tahul-tahul on, asa ajari hamu jo ahu bah, ala na ahu tamat sian STM Mesin do, ndang pala huantusi merawat tahul-tahul on, alai sihol do roha nian asa boi membudidayakan bunga ni hutanta on. Mauliate
    *Habinsaran : Ayo siapa yang siap bantu ? salam

  6. Tahul tahul yang ini bisa di buat memasak nasi kalo masih muda, dan ada yg besar lagi sebesar mangkok

  7. Karena tahul tahul ini saya jadi teringat sama tetangga sewakti di tinggal di kebun jeruk Jakarta Barat, Abang itu sampai pulang ke kampungnya Doloksanggul untuk mencari tahul tahul ini sangkin nilai ekonomisnya tinggi. Setelah Abang itu pulang ke jakarta barulah saya kenal oh ini rupanya tahul tahul.
    Alangkah baiknya bila ada yang mebudidayakannya untuk tujuan komersil.

  8. saya jadi kangen ke paridian.tahul-tahul bisa juga obat sariawan,karena ketika lao mambuat kayu bakar saya suka minum airnya.alai jolo paiasjo porhis2nai.ml lao membudidayakan ikkon ditoruni pohon na godangdo ibana,unang godang hona matahari,

  9. novalita kalau sudah besar pingin lihat ke kampung bersama mamaku.

Tinggalkan Balasan ke toga Batalkan balasan