Sisi Lain “Marsombu Sihol Parsoburan”


Setelah sekian tahun kata “ahai bea” (ind. Apa kawan) dengan logat yg sangat khas dan original Parsoburan, kemarin 07 April 2019 di Taman Wiladatika Cibubur gedung Soka , kata itu terdengar dengan massif dan tanpa di organisasi .
Kerinduan akan kampung halaman terasa membuncah terobati, apalagi dengan bertemunya kembali dengan banyaknya sahabat sahabat lama, yg kalau mau dikatakan sudah sangat lama tak bertemu.

Ungkapan khas dan original Parsoburan kata ” itta ” (ind. Tidak) muncul juga dalam banyak perbincangan diantara kami yg satu asal kampung yang kami cintai.

Marsobu sihol jadi sarana bagi kami yg di tanah perantauan ini (Jabodetabek) mengeratkan kembali rasa yg pernah berkurang itu, karena jarang bertemu, kini serasa bersemi kembali.

Pertemuan ini sengaja dibuat dan dirancang secara lintas generasi dengan harapan pertalian rasa satu asal itu tidak hilang ditelan waktu. Gagasan untuk marsombu sihol ini tercetus dari beberapa orang putra dan putri Parsoburan , salah satunya adalah Tony Antra Pardosi ( penulis Si Suar Sair yg cukup fenomenal itu di harian SIB pada zamannya) .
Horas ma Parsoburan , dengan segala ungkapan khasnya …. ” Bea yg sdh bertransformasi jadi Ces ; Itta ; Gialnai (ind. Jijai bhs milenial ) ….

Tinggalkan komentar