Ingat Hudon jangan lupa Parsoburan


*Habinsaran : Tulisan dibawah ini aku copy dari milisnya Parsoburan dan mengalami sedikit proses editing, dan ada ijin dari pemiliknya saat ini dia tinggal di Batam, seorang pemuda yang sangat energik menurutku dan memiliki kecintaan yang besar terhadap Parsoburan – Habinsaran, dengan semangat cintanya dia mencari dan mencari teman – temannya yang satu asal dari sana, dengan berbagai cara baik itu melalui google dan sarana lainnya, berikut ini adalah pernyataan dia pada milis Parsoburan : ” Sampai saat ini masih banyak kalangan luar yang menganggap bahwa Parsoburan – Habinsaran adalah daerah yang ketinggalan, no uptodate, mereka beraggapan bahwa parsoburan masih daerah yang masih jauh dari kemajuan…..

Ada ungkapan khas yang terkadang buat kita risih kalau orang2 menyebutnya,

” SADIA SADA HUDON DOHOT LAKKOP-LAKKOPNA “

Terkadang ungkapan ini membuat kita ketawa dan tersipu malu, tetapi sampai saat ini belum diketahui fakta kebenarannya apakah ungkapan ini memang benar – benar keluar dari orang parsoburan jaman dulu ?

Tetapi benar atau salah itu tidaklah jadi sebuah masalah untuk sekarang, karena saat ini banyak orang Parsoburan – Habinsaran yang sudah membuktikan bahwa Parsoburan – Habinsaran bukanlah daerah yang ketinggalan, Parsoburan – Habinsaran memiliki SDM yang sangat bagus, berani, bisa bersaing, bisa diandalkan, dan punya semangat juang yang tinggi.

Ayo teman-teman anak Parsoburan – Habinsaran tunjukkan perhatianmu buat daerah kita tercinta, gabung rame-rame , diskusikan hal-hal yang perlu kita lakukan untuk daerah kita , salam dari Jumadifran Simangunsong

18 Tanggapan

  1. Horas Habinsaran
    Bila kita bicara soal ketertinggalan kita bedakan dulu antara SDM dan DAERAH. masyarakat Parsoburan jangan berkecil hati bila daerah itu dianggap tertinggal,bukan berarti SDM tertinggal.
    SDM Habinsaran banyak yang bagus justru tidak tinggal disana dan banyak yang menjadi ekspert dan pejabat BUMN seperti Pak Siahaan dari Panamparan. Saya tau beliau pernah membantu gotongroyong masyarakat untuk membangun jalan ke Panamparan, dan juga partisipasi Gereja Katolik.
    Saya pernah selama satu tahun menjadi konsultan dana loan world bank dan subsidi BBM pertama, dan banyak sarana jalan terbuka di Habinsaran yang dilaksanakan masyarakat sendiri.
    Masalah penghubung antar desa ke pusat perekonomian saya lihat menjadi kendala kemajuan Habinsaran.
    Saya pernah menemukan duku manis dari Habinsaran dan durian,tapi biaya menjadi beban karena masalah pengangkutan.
    Program itu sudah 10 tahun tidak lagi saya tekuni dan saya dengar sampai tahun ini masih ada.
    lalu apa yang harus dilakukan untuk Habinsaran untuk mempercepat laju pertumbuhan dengan mengembangkan potensi alam yang sangat kaya itu?
    itulah menjadi tantangan kepada putra/putri Habinsaran untuk melakukan kajian dengan menggali gagasan dari masyarakat desa. Hanya saja selama ini sering kemampuan masyarakat desa untuk menemu kenali masalah yang dihadapi mereka terabaikan. Mereka sesungguhnya bijak dan tau solusi apa atas persoalan mereka, tapi, itu tadi, kita sering menggurui sehingga “mulut mereka kecil dan telinganya besar”, harena hanya mendengar, menunggu,kecewa,. dan seterusnya.
    Sudah saatnya metode Participatory of Rural Apprisial diterapkan sehingga masyarakat merasakan apa yang mereka gagasi,dilakukan dan dipelihara.
    Molo pajolohu dang na manggurui au tu hamu sude dongan na sian Habinsaran, alai ringkot adong stressing tu Pemkab Tobasa asa lam diparrohahon Habinsaran (mutiara terpendam” i.
    Horas Bangso Batak, Horas nang na di pangarantoan, lumobi na di Habinsaran.
    *Habinsaran : Aku setuju dengan lae “mulut mereka kecil dan telinganya besar”

  2. Saya juga pernah dengar “Sadia sada hudon, dohot langkop-langkopna”. Dulu waktu smp di tangsi laguboti, ada beberapa teman dari parsoburan (panamparan, sibide dll). dan sapaan tadi adalah sapaan yang paling akrab dengan mereka.
    Tapi saya pikir, bukan saatnya lagi sapaan seperti itu ada di antara kita, apalagi kita sama – sama dari bonapasogit. Sudah saatnya kita menyatukan hati kita untuk bonapasogit.
    Coba kita lihat lagi, bonapasogit! apa yang sudah bisa diandalkan? Tugu – tugu yang megah yang biaya pembangunanya mencukupi untuk membangun rumah pomparan-pomparan yang tidak punya tempat tinggal.
    So, apa yang bisa kita buat?
    *Habinsaran : Saya setuju dengan Anda, Ini hanya sebuah sejarah yang tak perlu dilupakan untuk cemin kedepan yang lebih baik

  3. Halo Lae , apa kabar , Habinsaran makin seru aja nih ya.
    Setuju sekali dengan “Tano Batak” mengenai pemisahan ketertinggalan di Habinsaran antara SDM dan Daerah , bahwa sangat mudah difahami ketertinggalan Daerah bukan berarti ketertinggalan SDM yang walaupun pada hakikatnya memiliki korelasi yang cukup kuat bahwa percepatan kemajuan daerah itu tidak terlepas dari SDM yang tersedia. Tetapi hemat saya dalam konteks ketertinggalan Habinsaran permasalahannya menjadi sangat kompleks mengingat :
    • Letak Geografis Habinsaran ( Tersebar dengan Kondisi alam yang berada di antara lembah dan pegunungan ) membutuhkan energi yang tidak sedikit untuk dapat membuka akses keseluruh wilayah.
    • Kesadaran dan Kemampuan Pemkab Tobasa untuk membangun Sarana dan Prasarana sebagai upaya mengembangkan tingkat perekonomian daerah Parsoburan dan Sekitarnya masih rendah dan sangat terbatas yang walaupun tidak dipungkiri bahwa kontribusi kecamatan Habinsaran dan sekitar terhadap PAD Pemkab cukup baik mengingat disana terdapat perkebunan baik yang dikelola oleh PTP maupun perkebunan rakayat khususnya komoditi The dan Kopi.
    Menyangkut peribahasa “ Sadia sada hudon dohot langkop langkopna” janganlah menjadi polemik ,tetapi mari kita jadikan itu satu motivasi untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat kepada sesama , dan jadikan sebagai pemacu semangat untuk Muda Mudi Habinsaran-Parsoburan dan sekitarnya untuk terus berupaya meningkatkan kualitas SDM yang kita miliki sebagai bagian dari upaya kita memberikan yang terbaik buat kemajuan Habinsaran-Parsoburan dan sekitarnya. Dan untuk “Habinsaran “ jangan pernah berhenti untuk terus menulis tentang Parsoburan yang kita cintai.. Sukses untuk kita semua. Horas.
    W. Haviter Pardosi.
    *Habinsaran : Mauliate, semoga putra/putri Habinsaran turut memikirkannya kedepan, dan Saya mengucapkan banyak terimakasi kepada Lae Haviter atas apresiasinya untuk blog ini, dan saya bersyukur karena masih banyak yang perhatian dengan Habinsaran, selamat saya ucapakan khusus kepada Lae karena lae telah menjadi pembaca blog ini yang ke 2000 .

  4. aku orang yang paling tidak setuju bila ada anggapan bahwa habinsaran itu tempatnya orang-orang bodoh atau tertinggal. memang betul kawasan itu kurang menikmati hasil pembangunan pemerintah. itu karena pemerintah dan pemborong yang membangun di sana korupsi.
    apa rupanya beda orang habinsaran dengan kami orang balige, misalnya? sama-sama makan nasi kok; bahkan nasi yang dimakan orang habinsaran lebih bergizi. sama-sama menghirup udara; bahkan udara yang dihirup orang habinsaran lebih jernih karena lingkungannya rindang dan sejuk. soal moral? kupikir orang habinsaran lebih beradat dan berakhlak dibanding orang kota.
    jadi, kepada saudara-saudaraku orang habinsaran, jangan berkecil hati. mauliate untuk lae sahat.
    horas. salam.
    jarar siahaan di balige.
    http://www.blogberita.com
    *Habinsaran: Setuju aku lae

  5. horas lae, mampir satongkin aku ke blog lae ini.
    tetap semangat laeku! salam kenal.
    *Habinsaran : Horas, mauliate

  6. Kalau memang ungkapan tersebut benar datangnya dari orang Parsoburan, kenapa mesti malu dengan ungkapan itu. Jika kita malu, berarti ungkapan tersebut salah.

    Saya punya beberapa teman [kebetulan saya juga dari Balige] yang asalnya dari Parsoburan. Mereka meng-iya-kan perungkapan tersebut dan tidak malu jika ungkapan tersebut dihadapkan kepada mereka, terakhir orang-orang yang ‘jahil’ dengan ungkapan itu terbodoh sendiri karena teman-teman tersebut biasa saja menanggapinya.

    Katanya orang Batak tegar orangnya, masa sama perungkapan aja jadi repot 🙂

    keep relax and just be our self!!

  7. Horas,
    Ungkapan “Sadia Sada Hudon dohot Langkop-langkopna” bukan asing lagi kita dengarmkan . Kita aja yang bertemu dengan teman-teman satu kampus yang berasal dari luar Parsoburan, ketika kita kenalan dan tw kita orang Parsoburan langsung ungkapin kata2 tsbt. Kita sebagai orang Parsoburan memang harus bangga atas daerah kita yang terkenal dengan kesuburan tabnahnya.Good luck to Parsoburan’s

  8. horas bohh
    namaolan pang manjumpai dgn hita par habinsaran bah boado nuaeng pang carana ate

  9. Horas ma di hamu angka donganku par Parsoburan.
    Luarrrrr biasa do angka parpasoburanon ate. SDM semakin hari semakin bagus, ala ni i rap marsihaholongan ma hita jala marsada ni roha asa anggiat Parsoburan City gabe huta na tarbonggal di portibion. Horas Tondi Maringin Pir Tondi Matogu. menanggapi Sadia Sada Hudon dohot Langkop Langkopna, kalau memang daerah lain sudah faliliar dengan ungkapan Sadia Sada Hudon Dohot Langkop Langkopna tentang orang parsoburan, mauliata ma di Tuhan, ba tabaen ma i gabe ciri khas ta. unang ditanggapi Negatif. Karena orang Parsoburan adalah orang yang punya prinsip . Tetap Semangat ate…

  10. horas lae hardiono,toho nanidok nilae maol mangalului dongan sahuta di pangaratoan, apalagi mangalului lae adong mandokdi Bekasi lae,adong mandok diJakarta sai hulului imformasi hape dang adong namamboto, molo lae simuksin hea dope jumpang au di UKI,jd didia do sabotolna lai,au par RT 3 do tetangga ni pak berman pardosi, ale ditorumuna do anggo umur hu tinggal hu di Bekasi, mauliate.

  11. Horas Parsoburan, nga tung leleng na so masipaidaan. Boha do nuaeng khabar di huta, nga muba sude ate. Masihol do ahu tu ho. Anggiat boi hita muse pajumpang, Tuhantai ma na mangalehon ganjang ni umur, o huta na gok “kenangan”. Horas

  12. horas,,,,,,,,,,,,,,boado kabar diparsoburan sonari.

  13. horas parsoburan,smoga parsoburan lebih maju di kemudian hari,

  14. ………….. horas parsoburan na uli………

    mari kita kembangkan rasa npersudaran kita terhadap orang lain jangan jangan kita malu gara-gara orang mengejek atas nama hudon……
    klo itunya soal biasa asalkan kita berpikiran positip dan idak bisa dibodoh-bodohin orang,

    maju terus parsoburan huta hatubuan hu na uli

  15. Horas ma di hita saluhutna.Mari kita doakan Terus agar parsoburan menjadi kota yang damai yang Takut Akan Tuhan, Selain kita doakan kita harus berbuat bagaimana parsoburan menjadi Lebih maju,( salam buat semua warga parsoburan ) GBU

  16. napastina hita dang hatinggalan sian aka parkota ,agiape hata SADIA SADA HUDON DOHOT LAKOP LAKOPNA harorona sian hita imambaen sada humoris doi tuaka donnganta, munngkin molo soadong nakini hata i dang pajumpang hita di blok on, sian ahu m.sitorus PAR LBN LINTONG.ok horas…

  17. horas parsoburan…
    satu hal yang perlu diteladani adalah semangat manusia parsoburan terkhusus dalam dunia pendidikan. ini hal yang perlu dipertahankan.tetap semangat!!

Tinggalkan Balasan ke rolly sipahutar Batalkan balasan